Sunday, February 16, 2014

Sitiadi diselimuti Abu Kelud


Kondisi jalan raya sitiadi yang diselimuti abu Kelud


Jum'at pagi (14/2/14) tak biasanya matahari tak nampak, suasana masih gelap gulita, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Tampak di segala penjuru desa sitiadi warna keabuan baik di jalan, genteng, pohon sampai sejauh mata memandang. Hujan abu gunung Kelud masih menyelimuti desa sitiadi sampai menjelang siang sampai turun hujan. Bahkan sempat terjadi kolaborasi hujan abu dan hujan air. Ketebalan abu akibat gunung Kelud gumoh  lebih parah dari pada hujan abu yang diakibatkan gumohnya gunung Merapi di tahun 2010, sehingga banyak tanaman yang mlethos karena daunya tak mampu menahan abu yang jatuh di daun. Jarak pandang di jalan raya pun hanya mencapai beberapa meter saja karena tebalnya debu, sehingga pengendara sangat berhati-hati.

Sunday, February 2, 2014

Puting Beliung

Hari Jum'at sore (31/01/14) jam 17.45 angin Puting Beliung menerjang desa Sitiadi dan sekitarnya. Karena besarnya angin sedikitnya 8 rumah warga desa Sitiadi rusak terutama dibagian atapnya. Diantara delapan rumah terdapat satu rumah yang cukup parah yaitu milik Ibu Parsini ( Guru TK Pertiwi 1 Sitiadi ). Selain merusak rumah warga tanaman padipun tak luput dari amukan puting beliung, terutama jenis padi yang pohonya tinggi. Selain Sitiadi Puting beliung juga merambah area tanaman padi desa Purwoharjo. Selain Sitiadi desa Kedaleman Kulon juga terkena terjangan puting beliung. Pemerintah Kabupaten Kebumen pun cepat tanggap terhadap bencana puting beliung ini, terbukti pada hari Sabtu (01/02/14) Bupati Kebumen Buyar Winarso, SE. Sekda Kebumen H. Adi Pandoyo, SH. M. Si. dari BNPB di dampingi Camat Puring Suyitno, S. Sos. langsung meluncur ke lokasi untuk melihat secara langsung korban puting beliung di desa sitiadi Kecamatan Puring. Menurut H. Adi Pandoyo, SH. M. Si. rumah yang menjadi korban puting beliung di desa Sitiadi menjadi prioritas dalam program bedah rumah dari Pemda Kebumen, karena secara kebetulan juga rumah korban puting beliung sudah diajukan program tersebut.

Selamat jalan Mbah Manten Dirwan

Hari Sabtu tanggal 18 Januari 2014 adalah hari terakhir beliau menghirup udara segar dunia ini. Beliau bapak Soedirwan "Orang lebih mengenal dengan sebutan Mbah Manten Dirwan" meninggal pada usia 79 tahun di Jakarta di rumah salah satu anaknya dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Dongkal pada hari Minggu, 19 Januari 2014. Mbah manten Dirwan menjabat sebagai Kepala Desa Sitiadi dari tahun 1962 - 1984. Selama menjabat Jasa beliau untuk desa sudah cukup banyak. Selamat jalan mbah Manten Dirwan, semoga amal beliau di terima di sisi Alloh SWT. kami atas nama Pemerintah Desa Sitiadi ikut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman.

MUSRENBANGDES RKP TA 2020

Rencana Pembengunan Desa ( Musrenbangdes ) Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKP ) merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh se...